Itu menyerat nama 3 negara yang sudah resmi menjadi peserta terancam dicoret FIFA. Tentu saja ini adalah kabar yang sangat mengejutkan dan tidak diharapkan.
Lantas, apa saja negara yang terancam dicoret FIFA di Piala Dunia 2022, dan apa penyebabnya?
Kuy, simak informasi berikut yang telah kami kutip dari www.okezone.com pada Rabu, 2 November 2022.
Equador terancam gagal mentas ke Piala Dunia 2022 lantaran Cile menuduh kalau timnas Equador berbuat salah.
Itu mengenai Equador yang menurunkan pemain tidak sah bernama Bryan Castillo. Cile memandang jika pemain ini tidak layak membela Equador.
Federasi Sepakbola Cile menuntut FIFA menghapus hasil delapan laga Ekuador di Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Amerika Selatan, yang mana Bryan Castillo ikut serta di dalamnya.
Seandainya FIFA menuruti kehendak Cile, jelas saja kalau Cile bakal naik ke posisi empat kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Amerika Selatan.
Tapi faktanya, Cile dinyatakan gagal ke Piala Dunia 2022, dan hingga saat ini Equador masih tetap ambil bagian di Piala Dunia 2022.
Equador diketahui tergabung di Grup A bersama Qatar, Belanda, dan Senegal. Dimana Bryan Castillo salah satu pemain andalan untuk Equador nantinya.
Pemerintah Tunisia diketahui ikut campur urusan Federasi Sepakbola Tunisia (FTF). Bahkan dikabarkan bakal membubarkan federasi terkait.
Akibatnya, FIFA pun mengancam akan mencoret timnas Tunisia dari ajang Piala Dunia 2022.
“Setiap kegagalan mematuhi kewajiban ini, dapat mengakibatkan pengenaan hukuman berdasarkan statuta FIFA, termasuk penangguhan federasi terkait,” tulis pernyataan resmi FIFA kepada FTF, mengutip dari The Sun.
“Secara hukum, FTF berkewajiban melaksanakan urusan mereka secara independen tanpa dipengaruhi pihak ketiga (pemerintah),” lanjut isi surat tersebut.
Terakhir menyeret nama timnas Iran yang diketahui pernah membantai timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2011 (3-0 dan 4-1).
Aktivitis HAM menyuarakan agar timnas Iran mundur dari Piala Dunia 2022. Hal ini berkaitan dengan pemerintah Iran dianggap melanggar HAM.
Khususnya warga negara berjenis kelamin perempuan. Hal itu bermula setelah seorang perempuan asal Iran, Mahsa Amini, diduga dipukuli polisi moral Iran hingga meninggal dunia.
Mahsa Amini diduga dipukul karena menggunakan pakaian yang tidak sesuai ketentuan.
Kendati demikian Kedutaan Besar Iran di Jakarta telah membantah tuduhan tersebut. Bantahannya menyebutkan kalau Mahsa Amini meninggal karena gangguan irama jantung.
“Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) harus segera menangguhkan Iran. FIFA seharusnya tidak mengizinkan partisipasi negara yang secara aktif menganiaya wanita, atlet dan anak-anak,” tulis potongan isi surat yang ditujukan aktivitis Hak Asasi Manusia yang berkoordinasi dengan sebuah firma hukum di Spanyol kepada FIFA.
“Wanita berulang kali ditolak masuk ke stadion, yang sepenuhnya bertentangan dengan nilai dan peraturan FIFA. Ini adalah pelanggaraan pasal 19 peraturan FIFA,”lanjut isi surat tersebut.
“Wanita berulang kali ditolak masuk ke stadion, yang sepenuhnya bertentangan dengan nilai dan peraturan FIFA. Ini adalah pelanggaraan pasal 19 peraturan FIFA,”lanjut isi surat tersebut.
Dari 3 negara di atas hanya Equador yang sudah aman merumput di Piala Dunia 2022. Sedangkan Tunisia dan Iran hingga saat ini belum diumumkan posisinya oleh FIFA.
Apakah negara-negara di atas bakal dicoret keikutsertaannya di Piala Dunia 2022? Mari kita saksikan saja apa yang akan terjadi selanjutnya.